Merungkai Kenangan

merungkai kenangan sendirian,
andai masih di ingatan,
tidaklah diri kesepian,
dalam melewati setiap kepayahan.

ibarat kamu dalam buangan,
dek ketiadaan darjat martabat,
bila kamu tinggi di mata yg lain,
kerana kamu telah menjadi seseorang.

alangkah mudahnya percaturan,
bila susah dikenang-kenang,
bila senang dilupakan,
mana pergi nilai kasih sayang & persahabatan.

hidup biar lari dari bajingan,
bajingan yg mengambil kesempatan,
tidak perlu bertopengkan insan,
bila diri dalam kesusahan.

sedikitnya kamu mengingati,
sedikit juga kamu mengenangkan,
bukan meminta selalu dijulang,
tapi biarlah hidup ini punya pengertian.

Berulang Kali

mungkin,
mungkin telah berulang kali aku nyatakan.

melihat kebahagiaan insan lain, tertanya pada diri, apakah bahagia itu juga bisa aku kenali?
bila begini, apakah kebahagiaan suatu ketika dulu bisa berulang kembali?
apakah yang sebenarnya ingin aku lewati?
kadang-kadang aku merasa sepi, kurang juga aku merasa bahagia.

mungkin juga bukan kerana aku tidak mengenal segala isi duniawi
bukan juga kerana aku tidak mengenal segala isi dunia hakiki
hidup aku ibarat sesuatu yang aku sendiri terkadang-kadang tidak pasti
cukuplah sekadar aku melihat yang lain
cukuplah aku meletak impian yang tinggi

pengharapan itu boleh jadi suatu yang palsu
bila palsu, apakah aku bisa tangani
bila benar, lupa pula apa makna kehilangan
biarlah, harapan tetap harapan,
sukar untuk terus berharap.

Perjuangan Belum Berakhir

tika ini, doa itu menjadi pengiring diri,
bukan diri tidak selalu teringat,
cuma waktu ini, doa itu menjadi lebih berat,
berat atas pengalaman dunia demi akhirat.

saat ini, langkah perlu lebih panjang lagi,
akal juga harus tabah & kuat pasti,
kata-kata bukanlah mainan hati,
demi mencari keredhaan Allah yang hakiki.

waktu ini, buangkan segala kesedihan,
relakan segala pemergian,
rapatkan semua perhubungan,
kerana kasih sayang itu adalah kurniaan.

dalam hidup ini, bukanlah payah menghadapi ujian diri,
kerana lemahnya aku segalanya menjadi amat payah sekali,
lemah dengan percaturan & perjudian prinsip sendiri,
moga segalanya menjadi mudah kembali.

Mujahadah demi Hakiki

di kala mendungnya mentari di ufuk hati, sinarilah hati dgn mengingati Illahi...

tika gelapnya harapan di dlm kehidupan sendiri, terangilah dgn usaha yg utuh berdiri...

pabila kelabunya pendirian disebalik prinsip jati diri, putihkanlah dgn keazaman yg padu mengisi...

di saat pudarnya rasa kasih & sayang di antara silaturrahim, kuatkanlah dgn selalu mengingati & redha membiarkan pergi...

mungkin, satu saat nnt kamu akan mengerti apakah itu kehidupan hakiki atas segala mujahadah yg kamu lalui...

Liku-liku Hidup

berpayahan namun senang sahaja pergi... apelah daya kiranya... x mampu untuk digapai... kepayahan mendidik sabar & sabar itu indah walaupun tuntutan Illahi... mungkin, bila lenyap baru diingati... hidup bukan untuk mengenang nasib, hidup bererti berkorban, berjuang... hidup bukan perlu dihargai, namun mencari yang akrab, rapat, menyayangi, mengasihi sesuatu yg belum pasti lg... berbahagialah, mungkin esok tiada lg...

Antara Iman, Anutan & Perhubungan

andai aku merenggangi kerana kepercayaanmu, jahil lah aku... begitu juga sebaliknya, andai perilaku kamu begitu... kepercayaan utuh semat pada hati & iman, bukan pada keakraban sesuatu perhubungan... x sedikit pun kepercayaan itu pudar andai hati & iman benar2 yakin dgn kepercayaan... bagiku kepercayaanku, bagi kamu kepercayaanmu...

Telah Mencoba Mungkin Gagal...

coba kamu coba, namun gagal itu mungkin... kamu yg mencoba namun yg kamu lakukan itu bagai sia-sia mungkin... kamu bukan mahukan dia, yg kamu mahukan tali ikatan & rasa gembira tika adanya erti sahabat... disalahertikan itu mungkin... terlalu drastik juga mungkin... kamu bukan tidak mencuba mencari seperti dia, namun lewat masa dulu, berjumpa dan telah mencoba mungkin telah gagal juga... tidak mengapalah, kamu cari yg lain yg sama seperti dia mungkin... & dia, kamu merayu janganlah kamu dilupakan...

Lembaran ini Wasiat Buat Diri

Bertemankan cahaya bulan malam, pena ini menulis lagi. Kali ini, bukan kisah duka, hampa, sedih menyelubungi, tetapi satu lembaran baru kehidupan.

Satu sketsa hidup untuk dilayari, rencananya sama saja, cuma olahan dan tingkahnya berbeza. Di dalam bait-bait detik hidup, segalanya akan tersimpan kemas. Dalam setiap stanza kehidupan, semuanya akan dengan pasti diatasi.

Atas nama lembaran kehidupan baru ini, jangan kalah mahupun rasa tandus lagi, walaupun bayak kata suara lain yang mungkin berucap penuh egois, biarkanlah. Aku tetap aku, kamu tetaplah kamu dan kalian tetaplah kalian.

Justeru, tangan menadah memohon ke atasNya. Biar dipermudahkan segala. Pasti awan mendung kelabu itu beransur berarak pergi menjauh. Kelihatan gerak tari riang senang pelangi bertingkah sealun dengan nada gembira kehidupan mendatang. Bakal berbahagialah hati ayng berharap ini. InsyaAllah, amin…

Perjalanan Ini Masih Jauh

perjalanan hidup ini masih panjang lagi, banyak ranjau dan duri. bila aku lemah, bukan bermaksud aku goyah. bila aku meluahkan, bukan bermaksud aku berkeluh kesah.

mengertilah, percaturan hidup ini amat payah. terkadang diri terbawa dengan hati yang mengikut perasaan. terkadang berfikir dengan akal yang matang waras.

selagi engkau manusia, fitrah sebegini ada dengan kamu. lumrah kamu sebegini rupa. maka janganlah dijuah-juahkan, dijelik-jelikkan dan dimainkan-mainkan setiap kata dan tingkah itu.

hidup ini pentas dugaan dunia, kuat akal, semangat dan hati akan menabur benih-benih syurga di sana. usaha cekal akan menjadi baja benih-benih syurga itu.

khilafnya kamu mengikut kata hati, jangan dijaja sebesar dunia salahnya. ada ketikanya khilaf itu mengajar tentang keduniaan yang sifatnya sementara. jangan dirasakan kecewa andai tiada upayanya. jika benar itu dunia semata, biarkanlah.

berharap pada payung rahmat dan redha ALLAH, pasti segala dugaan dilihat indah saja. dugaan itu sekadar membatasi kemampuan dan benteng imannya. kuatkan hati, cekalkan semangat, redhakanlah hati, hilangkanlah segala rasa gundah, buang rasa kecewa, pasti kemanisan itu lahir disetiap kepayahan meniti rencam kehidupan ini.

Mungkin...

di akhir bait-bait kata, kekuda tingkah, & alur-alur akal, setuju bukan tempatnya di sini... mungkin khilafku, owh~ alangkah baik andai tiada direalitikan... mengumpul untuk memulang semula segala cebisan pahit manis kenangan... mungkin~

Hari Ucapan

ucapan itu mungkin biasa, tapi tidak bagiku. aku tau mana lipatan kenangan manis, mana parut luka igauan hitam.

hari ini, kamu dalam ingatanku. moga dengan hari ini, aku akan selalu mengenangmu.

hari ini, hari anugerah Pencipta buatmu. hanya hari ini yang akan menguatkan tali sahabat aku dan kamu.

happy 23rd birthday to my dearest friend or aka coming soon Dr.!

walau saat ni pendek, namun aku gembira.

Ku Cari Damai di Hati

disuatu sudut hidup ini, aku lihat tiada apa yang lebih bermakna daripada kehidupan bahagia disisi insan tersayang. apalah kiranya andai aku bukan tidak pernah mengecapi saat-saat ini secara total, namun, puing-puing ombak deras menghentam badai perjalanan hidupku, buat aku tersentak, terkedu dengan kehidupan ini.

bukan mahu menumpang kasih, mahupun menumpang rasa kebahagiaan itu, tetapi aku hanya meminta agar segala kebahagiaan itu tidak ada pasang-surutnya. mengertilah, jerih payahku memikul, mendayung gelombang hidup ini sendirian.

disaat ini, aku mengenang semua insan yang telah pergi, tokwan, abah, farhan, moga kalian aman di dunia sana.

buat sahabat, terkenang aku pada kalian semua, momen-momen indah yang dikongsi bersama, amirul, fadzlan, azan, shahrin, faizal hashim, syahmi, firdaus, bobby, aizat, emy.

Unreply SMS...

Cengkerik berbunyi senada seirama, skrin handphone di depan, dipandang dengan hati kosong bagai tak bernyawa. Saat ini, unreply SMS membuah 1001 tanda tanya, tidurkah, agak lewatkah, berbagai persoalannya. Bila suria menjengah pagi esok, harapnya ada yang membalas semula. Dan fajar kini, berita gembira itu ada. Selamat pagi semua!!! ;)

Diluar Dimensi Norma

Dengan penuh stigmanya, norma biasa ini pergi dengan menimbulkan krisis-krisis lelah bercanggah kenormalan hidup. Jika diteliti, bukan tiada korelasi, namun amat payah diterima. Dinamiknya, keberadaan kamu perlu adil diantara dua dimensi ini, norma yang diterima, dan yang dicemuh. Jangan mengalah!

Hai! Coming Soon Dr.!

Lewat masa ini, pertama-tamanya bukanlah sesuatu yang biasa. namun, setelah dikenali segala rantaian dan teka-teki logikanya, bukanlah sesuatu yang mustahil. Hadir kamu sebagai sahabat setia, hadir kalian sebagai semangat api meneruskan kehidupan. Jangan dipersiakannya, kecapi momen-momen ini dengan penuh makna. Moga berakhir dengan kebahagiaan hendaknya disana. Amin...

jgn dihampiri jika tiada dayanya

terkedu melihat bagimana hati ini dibahagi-bahagi, terguris dengan segala norma yg tidak norma di mata lain. bagaimana mungkin segalanya diperbaiki andai dalam hati sangsi. aku bukan kamu, jgn diandaikan segala tanggapan. justeru, jgn dihampiri jika tiada dayanya.

BiLa HaRuS MeMiLiH...

saat ini, biar apa jua katanya,
aku tetap dengan keputusan itu,
sudah tiba masanya,
waktu bila aku harus memilih...

di saat ini juga, biar apa telahan mereka,
takkan ku hirau, takkan ku resah,
kerna ini waktunya,
bila kata dan sikapku bukan lagi untuk jasad dan jiwa kamu...

jangan ditanya kerelevanan tingkah ku ini,
andai kalian juga tidak pernah mengerti,
dalam hidup ini, kasih itu penting,
dalam darah mahupun sebagai teman...

bukan ku membenci, bukan ku menyakiti,
namun percaturan hidup ini perlu bestari,
jika tidak, jadilah kamu yang di awang-awangan,
apakah kamu kawan atau yang mengambil kesempatan?

dan tika saat ini, bila aku harus memilih,
bila kata dan tingkahku tidak lagi untuk jasad dan jiwa kamu...